HIKMAH DIBALIK KASUS DIMAS KANJENG, AA' GATOT DAN FREDDY BUDIMAN
Mengambil hikmah terbukanya kesus kebusukan Kanjeng Dimas Taat Pribadi, Aa' Gatot Barajamusti, Freddy Budiman - Assalamualaikum sahabat muslim di seluruh dunia, semoga keselamatan untuk kita semua, Rahmat dan berkah meyertai hidup kita. Tidak lupa shalawat dan salam juga saya tujukan kepada panutan kita nabi Muhammad Shollalahu'alaihai wassalam beserta kelurga dan shahabat beliau yang kita tunggu tunggu syafaatnya di Yaumulqiamah nanti.
Berita yang bertubi tubi di media sosial dan Televisi tetang terungkapnya kebusukan yang dilakukan Kanjeng dimas taat pribadi pendiri yang katanya bisa mengadakan uang atau menggandakan uang atau apalah yang pasti 2 2-nya dilarang.
Kemudian Aa' Gatot brajamusti yang belum lama ini terpilih sebagai ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) berpenampilan agamis dan spiritualis namun terbukti mengkonsumsi narkoba dan karap melakukan pesta sabu atau narkoba.
Dalam beberapa pekan ini telah menyita perhatian kita. Kok bisa ya, orang berasal dari kalangan berpendidikan tinggi dan di lingkungan agamis bisa terjerumus ke dunia hitam yang penuh dosa?
Kalau Freddy budiman wajar saja sejak muda ia sudah menjadi pencopet di Surabaya skitar tahun 1990 kemudian pindah ke Jakarta makin parah karena mula kenal narkoba. Dari kenal Narkoba ini Fredi budiman menjadi penjual atau pengedar barang haram tersebut, kemudian beberapa kali dijebloskan ke penjara 1997, 2011, 2013, keluar dari penjara bukanya insyaf malah jadi pebisnis narkoba kelas kakap.
Terakhir kali sebelum dihadapkan kepada regu tembak penampilan Fredi budiman berubah 180 derajat nampak sinar wajahnya teduh, agamis bahkan sebelum berhadapan dengan regu tembak, Freddy meminta supaya dikumpulkan anak-anak yatim untuk mendoakan dan berpesan agar dikuburkan di Surabaya, Jawa Timur, tempat asalnya.
Sebagai manusia biasa dan tidak mengalami kasus yang memalukan ini apa yang dapat kita ambil kebaikan dari peristiwa ini? Seharusnya mereka bersyukur, ternyata Allah masuk menyayangi mereka. Sebab seperti kanjeng dimas dan Aa' gatot ini masih diberi kesempatan untuk bertobat, coba jika sampai akhir hayatnya masih bergelimang dosa seperti itu mungkinkah Allah memasukan ke dalam surganya?
Allah telah menelanjangi aib mereka di dunia ini, biasanya hal ini akan menjadi titik balik hingga 180 derajat kehidupan dan keagamaan mereka dari hal yang buruk sekali akan menajdi baik sekali. Untuk kita sendiri, Allah belum mebuka aib aib kita, Allah belum memperlihatkan menelajangi keburukan kita dihadapan manusia. Apakah kita harus menunggu tangan dan kaki kita yang meceritakan aib kita di hadapan-Nya, padahal saat itu taubat kita sudah tidak berarti lagi...
Ingatlah Ketika Mulut Terkunci, Tangan & Kaki yang Berbicara
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (يس : 65)
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (Qs. Yasin : 65)
Jangan merasa nyaman dengan keadaan kita sendiri, hal inilah yang lebih berbahaya jika sewaktu waktu Allah megambil ruh kita namun kita belum sempat bertaubat, belum sempat memperbanyak beribadah, belum sempat berbuat baik pada sesama, belum sempat menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.
Berita yang bertubi tubi di media sosial dan Televisi tetang terungkapnya kebusukan yang dilakukan Kanjeng dimas taat pribadi pendiri yang katanya bisa mengadakan uang atau menggandakan uang atau apalah yang pasti 2 2-nya dilarang.
Kemudian Aa' Gatot brajamusti yang belum lama ini terpilih sebagai ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) berpenampilan agamis dan spiritualis namun terbukti mengkonsumsi narkoba dan karap melakukan pesta sabu atau narkoba.
Dalam beberapa pekan ini telah menyita perhatian kita. Kok bisa ya, orang berasal dari kalangan berpendidikan tinggi dan di lingkungan agamis bisa terjerumus ke dunia hitam yang penuh dosa?
Kalau Freddy budiman wajar saja sejak muda ia sudah menjadi pencopet di Surabaya skitar tahun 1990 kemudian pindah ke Jakarta makin parah karena mula kenal narkoba. Dari kenal Narkoba ini Fredi budiman menjadi penjual atau pengedar barang haram tersebut, kemudian beberapa kali dijebloskan ke penjara 1997, 2011, 2013, keluar dari penjara bukanya insyaf malah jadi pebisnis narkoba kelas kakap.
Terakhir kali sebelum dihadapkan kepada regu tembak penampilan Fredi budiman berubah 180 derajat nampak sinar wajahnya teduh, agamis bahkan sebelum berhadapan dengan regu tembak, Freddy meminta supaya dikumpulkan anak-anak yatim untuk mendoakan dan berpesan agar dikuburkan di Surabaya, Jawa Timur, tempat asalnya.
Mengambil Hikmah Dari Ke-3 Kasus Ini
Sebagai manusia biasa dan tidak mengalami kasus yang memalukan ini apa yang dapat kita ambil kebaikan dari peristiwa ini? Seharusnya mereka bersyukur, ternyata Allah masuk menyayangi mereka. Sebab seperti kanjeng dimas dan Aa' gatot ini masih diberi kesempatan untuk bertobat, coba jika sampai akhir hayatnya masih bergelimang dosa seperti itu mungkinkah Allah memasukan ke dalam surganya?Allah telah menelanjangi aib mereka di dunia ini, biasanya hal ini akan menjadi titik balik hingga 180 derajat kehidupan dan keagamaan mereka dari hal yang buruk sekali akan menajdi baik sekali. Untuk kita sendiri, Allah belum mebuka aib aib kita, Allah belum memperlihatkan menelajangi keburukan kita dihadapan manusia. Apakah kita harus menunggu tangan dan kaki kita yang meceritakan aib kita di hadapan-Nya, padahal saat itu taubat kita sudah tidak berarti lagi...
Ingatlah Ketika Mulut Terkunci, Tangan & Kaki yang Berbicara
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (يس : 65)
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (Qs. Yasin : 65)
Jangan merasa nyaman dengan keadaan kita sendiri, hal inilah yang lebih berbahaya jika sewaktu waktu Allah megambil ruh kita namun kita belum sempat bertaubat, belum sempat memperbanyak beribadah, belum sempat berbuat baik pada sesama, belum sempat menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.
BACA JUGA: PENTINGNYA BEKERJA DAN LARANGAN KERAS PENGEMIS & MEMINTA DALAM ISLAMSemoga Allah mengambil Ruh kita saat terakhir kali dalam keadaan iman dan islam yang teguh, memasukan kita bersama orang orang yang di kasihi-Nya, Amin yaa Robbal alamin...
Post a Comment for "HIKMAH DIBALIK KASUS DIMAS KANJENG, AA' GATOT DAN FREDDY BUDIMAN"
Terima kasih sudah singgah di blog kami yang sederhana ini,
* Jika artikel kami bermanfaat silakan berbagi di media sosial tombolnya ada di atas itu,
* Jika berkenan tinggalkan jejak anda di kolom komentar di atas/bawah ini...