PENYEBAB KECANDUAN GULA
Kecanduang gula merupakan awal tanda tanda akan timbulnya resistensi insulin yang bermuara pada timbulnya berbagai penyakit seperti obesitas, hipertensi, diabetes, Triglserida dan koesterol. Jutaan manusia mengalami kecanduan gula. Tanpa disadari, besar kemungkinan kita pun telah menjadi pecandu gula. Kecanduan gula (Sugar addict) menjadi biang kerok resistensi insulin. Konsumsi gula yang berlebihan akibat ketagihan gula yang tidak teratasi mengawali terjadinya resistensi insulin.
Ketagihan gula disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Dalam biologi molekuler terdeteksi adanya gen resesif yang membuat seseorang cenderung mengidamkan makanan manis alias gula. Kecanduan gula yang terjadi secara alami disebabkan karena rendahnya kadar dopamine reseptor D2 (DRD2), sehingga berusaha mencari kepuasan dari makanan yang dapat memuaskan hormone kepuasan yang ada di otak tersebut.
Kecanduan gula tidak mengenal etnis, gender, dan umur. Semua orang berpeluang menjadi pecandu gula. Individu yang mengalami resistensi insulin pasti mengalami kecanduan gula. Sebuah riset mengindikasikan 40% individu berbobot tubuh normal mengalami kecanduan gula. Jumlah tersebut meningkat tajam pada individu yang mengalami kelebihan berat badan. Sekitar 75% orang gemuk pasti mengalami kecanduan gula.
Ketagihan gula disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Dalam biologi molekuler terdeteksi adanya gen resesif yang membuat seseorang cenderung mengidamkan makanan manis alias gula. Kecanduan gula yang terjadi secara alami disebabkan karena rendahnya kadar dopamine reseptor D2 (DRD2), sehingga berusaha mencari kepuasan dari makanan yang dapat memuaskan hormone kepuasan yang ada di otak tersebut.
Makanan yang paling disukai oleh dopamine adalah gula. Karena itu, penurunan DRD2 merangsang neurotransmiter memerintahkan tubuh melakukan asupan gula sebagai pemuasnya. Yang dimaksud gula disini adalah makanan yang manis dan bertepung.
Meskipun gen resesif yang mempengaruhi kecanduan gula itu ada, namun persentase pecandu gula alami karena pengaruh gen jumlahnya sangat kecil disbanding pecandu gula yang tidak alami. Kecanduan gula sebagian besar disebabkan karena gaya hidup dan pola diet yang dijalaninya seseorang.
Pola diet memiliki andil besar sebagai penyebab kecanduan gula. Pola konsumsi tinggi gula dan tepung yang menjadi kebiasaan sejak masih kanan-kanak atau berlangsung selama beberapa tahun terakhir mendorong “evolusi spontan” yang menyebabkan munculnya gen baru bersifat resesif yang gagal mengendalikan dopamine. Dampak buruk tersebut terjadi secara berlahan seiring dengan pola diet tinggi gula dan pola hidup tidak sehat yang menjadi kebiasaan.
Obesitas juga turut memicu kecanduan gula. Mungkin saja saat Anda masih kecil tidak memiliki gen yang mengarahkan Anda menjadi pecandu gula, namun diet tidak sehat yang selama ini Anda lakukan dan obesitas yang Anda alami telah menjadikan Anda sebagai pecandu gula.
Sementara itu masih banyak faktor lain yang menyebabkan kecanduan gula terjadi secara spontan. Kebiasaan minum minuman berkafein terutama kopi adalah menyebabkan kecanduan gula yang perlu di waspadai. Berhenti merokok juga membuat orang berfikir mencari kompensasinya dengan menjadi pecandu gula. Merokok adalah kebiasaan buruk, namun kecanduan gula juga tidak lebih baik daripada kecanduan rokok.
Jangan pesimis jika saat ini di dalam tubuh Anda telah ada gen resesif yang membuat Anda selalu mengidamkan gula. Masih ada jalan keluar bagi Anda untuk memperbaiki bakat buruk sebagai pecandu gula yang selama ini Anda miliki. Tidak ada alasan untuk tidak memperbaiki kondisi gen yang telah rusak.
Meskipun gen resesif yang mempengaruhi kecanduan gula itu ada, namun persentase pecandu gula alami karena pengaruh gen jumlahnya sangat kecil disbanding pecandu gula yang tidak alami. Kecanduan gula sebagian besar disebabkan karena gaya hidup dan pola diet yang dijalaninya seseorang.
Pola diet memiliki andil besar sebagai penyebab kecanduan gula. Pola konsumsi tinggi gula dan tepung yang menjadi kebiasaan sejak masih kanan-kanak atau berlangsung selama beberapa tahun terakhir mendorong “evolusi spontan” yang menyebabkan munculnya gen baru bersifat resesif yang gagal mengendalikan dopamine. Dampak buruk tersebut terjadi secara berlahan seiring dengan pola diet tinggi gula dan pola hidup tidak sehat yang menjadi kebiasaan.
Obesitas juga turut memicu kecanduan gula. Mungkin saja saat Anda masih kecil tidak memiliki gen yang mengarahkan Anda menjadi pecandu gula, namun diet tidak sehat yang selama ini Anda lakukan dan obesitas yang Anda alami telah menjadikan Anda sebagai pecandu gula.
Sementara itu masih banyak faktor lain yang menyebabkan kecanduan gula terjadi secara spontan. Kebiasaan minum minuman berkafein terutama kopi adalah menyebabkan kecanduan gula yang perlu di waspadai. Berhenti merokok juga membuat orang berfikir mencari kompensasinya dengan menjadi pecandu gula. Merokok adalah kebiasaan buruk, namun kecanduan gula juga tidak lebih baik daripada kecanduan rokok.
Jangan pesimis jika saat ini di dalam tubuh Anda telah ada gen resesif yang membuat Anda selalu mengidamkan gula. Masih ada jalan keluar bagi Anda untuk memperbaiki bakat buruk sebagai pecandu gula yang selama ini Anda miliki. Tidak ada alasan untuk tidak memperbaiki kondisi gen yang telah rusak.
Perbaikan pola makan yang benar akan mengembalikan gen yang menyimpang ke jalur yang sesungguhnya. Secara bertahap, makanan sehat yang dianjurkan dalam diet anti X akan menata ulang kromosom yang semula kacau ke kondisi stabil yang nantinya akan menjauhkan Anda dari tradisi ngidam gula.
Kecanduan gula dipicu oleh faktor tunggal, kelebihan insulin. Dr.Judith Robin dari Universitas Yale menyebutkan insulin sebagai hormon lapar (hunger hormone). Peningkatan produksi insulin akan merangsang timbulnya rasa lapar semu yang menciptakan kecanduan gula. Ada tiga mekanisme yang dijalankan oleh insulin yang menyebabkan ketaguhan gula terjadi.
1. Insulin memerintahkan tubuh untuk makan makanan yang manis atau bertepung. Jika tuntutan ini Anda penuhi, insulin akan memaksa Anda kembali untuk mengonsumsi makanan yang sama di periode berikutnya.
2. Insulin mengubah gula menjadi energi sebatas yang diperlukan tubuh. Jika terdapat energi ekstra, maka energi tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak darah (trigliserida) yang selanjutnya di simpan kedalam jaringan berlemak.
3. Insulin mengunci energi yang berasal dari makanan ke dalam jaringan lemak. Energi tersebut di simpannya sebagai cadangan jika tidaktersedia makanan.
Tiga mekanisme tersebut dipengaruhi oleh 6 faktor. Namun, satu faktor saja sudah cukup menjadi pendorong kecanduan gula pada diri seseorang. Umumnya, kecanduan gula di sebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi secara bersama-sama. Keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kesehatan
2. Kehidupan keluarga
3. Kehidupan sosial
4. Suasana dalam pekerjaan
5. Kondisi fisik
6. Kondisi psikis
Sejumlah faktor tidak alami dapat menjadikan seseorang menjadi pecandu gula. DR. Richard F Hiller dan DR. Rachael F.Hiller merangkum faktor-faktor penyebab kecanduan gula yang umum dialami kebanyakan orang sebagai berikut :
1. Stres
2. Kebiasaan mengonsumsi gula dan tepung
3. Konsumsi gula buatan
4. Konsumsi Mono Sodium Glutamat (MSG)
5. Berhenti Merokok
6. Makanan yang mengandung antinutrisi
7. Kafein
8. Usia
9. Kebiasaan hidup bermalas-malasan
10. Sakit atau pascaoperasi
11. Perubahan musim (seasional actibve disorder : SAD)
12. Menopause dan kehamilan
[ Bersambung halaman berikutnya "Mengapa Disebut Kecanduan Gula" ]
Penyebab Kecanduan Gula
Kecanduan gula dipicu oleh faktor tunggal, kelebihan insulin. Dr.Judith Robin dari Universitas Yale menyebutkan insulin sebagai hormon lapar (hunger hormone). Peningkatan produksi insulin akan merangsang timbulnya rasa lapar semu yang menciptakan kecanduan gula. Ada tiga mekanisme yang dijalankan oleh insulin yang menyebabkan ketaguhan gula terjadi.1. Insulin memerintahkan tubuh untuk makan makanan yang manis atau bertepung. Jika tuntutan ini Anda penuhi, insulin akan memaksa Anda kembali untuk mengonsumsi makanan yang sama di periode berikutnya.
2. Insulin mengubah gula menjadi energi sebatas yang diperlukan tubuh. Jika terdapat energi ekstra, maka energi tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak darah (trigliserida) yang selanjutnya di simpan kedalam jaringan berlemak.
3. Insulin mengunci energi yang berasal dari makanan ke dalam jaringan lemak. Energi tersebut di simpannya sebagai cadangan jika tidaktersedia makanan.
Tiga mekanisme tersebut dipengaruhi oleh 6 faktor. Namun, satu faktor saja sudah cukup menjadi pendorong kecanduan gula pada diri seseorang. Umumnya, kecanduan gula di sebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi secara bersama-sama. Keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kesehatan
2. Kehidupan keluarga
3. Kehidupan sosial
4. Suasana dalam pekerjaan
5. Kondisi fisik
6. Kondisi psikis
Penyebab Umum Kecanduan Gula yang Umum Terjadi
Sejumlah faktor tidak alami dapat menjadikan seseorang menjadi pecandu gula. DR. Richard F Hiller dan DR. Rachael F.Hiller merangkum faktor-faktor penyebab kecanduan gula yang umum dialami kebanyakan orang sebagai berikut :1. Stres
2. Kebiasaan mengonsumsi gula dan tepung
3. Konsumsi gula buatan
4. Konsumsi Mono Sodium Glutamat (MSG)
5. Berhenti Merokok
6. Makanan yang mengandung antinutrisi
7. Kafein
8. Usia
9. Kebiasaan hidup bermalas-malasan
10. Sakit atau pascaoperasi
11. Perubahan musim (seasional actibve disorder : SAD)
12. Menopause dan kehamilan
[ Bersambung halaman berikutnya "Mengapa Disebut Kecanduan Gula" ]
Post a Comment for "PENYEBAB KECANDUAN GULA"
Terima kasih sudah singgah di blog kami yang sederhana ini,
* Jika artikel kami bermanfaat silakan berbagi di media sosial tombolnya ada di atas itu,
* Jika berkenan tinggalkan jejak anda di kolom komentar di atas/bawah ini...