BAGAIMANA CARA MENGGORENG MAKANAN YANG BENAR
Tips Sehat - Bagaimana Cara Menggoreng Makanan Yang Benar, Apa Bahayanya Sering Goreng Pakai Minyak Jelantah? - Sahabat semua mungkin pernah di ingatkan oleh para ahli kesehatan, "Jangan sering makan Gorengan" atau "Hindarilah makan makananan yang di goreng" apa sebabnya ya? padahal makan makanan yang di goreng itu akan lebih nikmat karena aroma ikan, daging atau apa saja itu akan mengeluarkan aroma gurihnya dan inilah saya sendiri juga lebih memilih makan yang di goreng. Apa sebabnya kok makanan yang digoreng gak sehat?
Sebagaimana saya kutip dari klikdokter.com Makanan yang digoreng, terutama yang digoreng hingga tenggelam dalam “lautan” minyak atau digoreng menggunakan minyak goreng jelantah (minyak bekas menggorang) berulang-ulang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) di dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menjadi kegemukan, bahkan obesitas. Di masa yang akan datang, orang-orang tersebut akan memiliki risiko yang tinggi untuk terserang penyakit jantung koroner, serangan jantung, atau bahkan meninggal akibat serangan jantung.
Tetapi, ada sebuah penelitian di Spanyol yang melakukan pengamatan pada 40.757 orang dewasa berusia 29-69 tahun selama 11 tahun. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ternyata minyak yang digunakan untuk menggoreng turut berperan dalam bahaya kesehatan akibat makanan yang digoreng.
Olive oil dan sunflower oil – yang banyak digunakan untuk menggoreng makanan pada orang yang hidup di daerah mediterania – ternyata tidak berhubungan dengan penyakit jantung koroner dan kematian yang diakibatkan penyakit jantung tersebut.
Terkait fakta tersebut, semua orang yang senang makan gorengan mungkin lantas bergembira. Namun, ada baiknya Anda jangan senang dahulu. Pasalnya, penelitian tersebut juga memiliki keterbatasan dengan menyatakan bahwa faktor risiko penyakit jantung – seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi – tidak dapat disingkirkan seluruhnya.
Di samping itu, penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa metode dan cara menggoreng juga mungkin turut mempegaruhi. Terlebih, masa pengamatan penelitian tersebut terbatas hanya 11 tahun. Artinya, kita kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelah 11 tahun, seperti yang disebutkan dalam penelitian.
Misalnya pada orang yang berusia 35-40 tahun sudah menginjak usia 55 tahun ke atas, apakah ia akan tetap terbebas dari penyakit jantung/faktor risiko penyakit jantung atau tidak. Perlu Anda ketahui, usia di atas 55 tahun bagi laki-laki dan perempuan merupakan kisaran “usia rawan” untuk menderita penyakit jantung koroner.
Namun demikian, tips menggoreng berikut dapat Anda lakukan apabila Anda hanya ingin sekedar memanjakan lidah Anda menikmati gurihhnya makan yang di goreang:
Reverensi: http://klikdokter.com/
Sebagaimana saya kutip dari klikdokter.com Makanan yang digoreng, terutama yang digoreng hingga tenggelam dalam “lautan” minyak atau digoreng menggunakan minyak goreng jelantah (minyak bekas menggorang) berulang-ulang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) di dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menjadi kegemukan, bahkan obesitas. Di masa yang akan datang, orang-orang tersebut akan memiliki risiko yang tinggi untuk terserang penyakit jantung koroner, serangan jantung, atau bahkan meninggal akibat serangan jantung.
Tetapi, ada sebuah penelitian di Spanyol yang melakukan pengamatan pada 40.757 orang dewasa berusia 29-69 tahun selama 11 tahun. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ternyata minyak yang digunakan untuk menggoreng turut berperan dalam bahaya kesehatan akibat makanan yang digoreng.
Olive oil dan sunflower oil – yang banyak digunakan untuk menggoreng makanan pada orang yang hidup di daerah mediterania – ternyata tidak berhubungan dengan penyakit jantung koroner dan kematian yang diakibatkan penyakit jantung tersebut.
Terkait fakta tersebut, semua orang yang senang makan gorengan mungkin lantas bergembira. Namun, ada baiknya Anda jangan senang dahulu. Pasalnya, penelitian tersebut juga memiliki keterbatasan dengan menyatakan bahwa faktor risiko penyakit jantung – seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi – tidak dapat disingkirkan seluruhnya.
Di samping itu, penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa metode dan cara menggoreng juga mungkin turut mempegaruhi. Terlebih, masa pengamatan penelitian tersebut terbatas hanya 11 tahun. Artinya, kita kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelah 11 tahun, seperti yang disebutkan dalam penelitian.
Misalnya pada orang yang berusia 35-40 tahun sudah menginjak usia 55 tahun ke atas, apakah ia akan tetap terbebas dari penyakit jantung/faktor risiko penyakit jantung atau tidak. Perlu Anda ketahui, usia di atas 55 tahun bagi laki-laki dan perempuan merupakan kisaran “usia rawan” untuk menderita penyakit jantung koroner.
Namun demikian, tips menggoreng berikut dapat Anda lakukan apabila Anda hanya ingin sekedar memanjakan lidah Anda menikmati gurihhnya makan yang di goreang:
- Ingatlah selalu bahaya kesehatan dari makanan yang digoreng sebelum Anda mulai untuk menggoreng makanan yang hendak Anda makan.
- Gunakan olive oil atau minyak biji bunga matahari, hindari minyak sawit, margarin atau butter.
- Bila menggunakan olive oil/minyak zaitun, panaskan minyak tersebut secukupnya saja.
- Jangan Menggorang Makanan hingga tenggelam. Usahakan untuk menggunakan minyak sedikit mungkin, atau gunakan spray pada penggorengan agar minyak yang digunakan untuk menggoreng tidak terlalu banyak.
- Gunakan minyak yang baru, hindari menggoreng berulang kali dengan minyak yang sama (minyak jelantah)
<< Baca Juga: Cara Memberikan Pertolongan Pertama Pada Korban Gigitan Ular Berbisa >>Walaupun tips ini adalah cara menggoreng makanan yang benar, namun makan makan yang digoreng bukan anjuran untuk menu makan sehat, tetap saja ada akibatnya. Sebaiknya jangan terlalu sering makan makan yang di goreng
Reverensi: http://klikdokter.com/
Post a Comment for "BAGAIMANA CARA MENGGORENG MAKANAN YANG BENAR"
Terima kasih sudah singgah di blog kami yang sederhana ini,
* Jika artikel kami bermanfaat silakan berbagi di media sosial tombolnya ada di atas itu,
* Jika berkenan tinggalkan jejak anda di kolom komentar di atas/bawah ini...