OPINI PRIBADI TENTANG ISLAM NUSANTARA DAN #2019GANTIPRESIDEN
Sebelumnya mebahas menganai ke-2 istilah itu (#2019GantiPresiden & Islam Nusantara), perlu anda ketahui saya sebagai penulis bukan masuk (aktif) dalam sebuah partai dan bukan pula aktif di sebuah organisasi keagamaan, jadi saya memandang dari segi kenetralan. Yang pasti saya beragama islam mengerjakan apa yang di perintahkan Allah dan apa yang di contohkan Rosul Allah Muhammad SAW.
Akhir akhir ini saya lihat di media sosial lagi rame ramenya hastag #2019GantiPresiden, lalu setelah hastag itu kurang begitu mengena kemasyarakat terbukti ketika Pilkada jago mereka rata rata kalah, nah sekarang lagi hangat hangatnya istilah Islam Nusantara, sebenarnya istilah itu sudah lama bergulir 2 - 3 tahun ke belakang (2015) namun 2 bulan terakhir ini mulai di viralkan di media sosial.
Apa hubungannya ya? Hastag #2019GantiPresiden dengan Islam Nusantara? tentunya ini sedikit berbeda kalau hastag 2019 Ganti Presiden itu di dunia Politik yang di tujukan kepada presiden Jokowi, nah Islam Nusantara ini ditujukan kepada ulama yang pro pemerintah.
Walaupun ditujukan kepada orang yang berbeda, namun 2 istilah itu tetap saling berhubungan karena ulama yang di "klaim" penggagas Islam Nusantara itu pro pemerintahan. Aku lihat ulama tersebut adalah tokoh NU yaitu KH. Said Aqil Siroj yang merupakan Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama periode 2010-2020.
Secara pribadi yang saya pelajari mengenai istilah Islam Nusantara, yang di katakan KH. Said Aqil Siroj adalah penganut agama Islam yang ada di tanah nusantara (Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam dan sekitarnya) berbaur dengan budaya namun tidak beretentangan dengan hukum islam halal dan haram, termasuk Islam yang cinta damai, tidak suka perang seperti yang ada di jazirah Arab karena perbedaan pemahaman, satu Sunni dan yang satunya lagi Syiah.
Islam nusantara melakat sekali dengan organesasi islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdhatul Ulama (NU) walaupun bukan NU saja, saya rasa semua umat muslim mencintai perdamaian, karena di sini yang menggagas istilah Islam Nusantara adalah ulama NU maka istilah itu melekat pada NU.
Lagi lagi di sini ujungnya adalah manusia yang haus kekuasaan dari oposisi, saya tidak menunjuk partai apa, organesasi islam apa dan siapa, namun jelas ini semua isu baru yang dihembuskan untuk memecah belah umat muslim di Indonesia. Memang sih ada bukti berupa penggalan video yang beredar di media sosial mengenai penyipangan yang dilakukan oleh sesorang yang menganggap dirinya Islam Nusantara.
Namun video itu bisa dibuat oleh siapa saja yang dimaksudkan untuk menjatuhkan ulama penggagas Islam Nusantara, mereka membuat video "Bagaimana video ini seakan akan benar yang membuat penganut islam nusantara" misalnya pertama video sholat pakai bahasa indonesia, Kalau saya perhatikan video sholat pakai bahasa indonesia terlihat di buat buat, dikasih judul video itu Islam Nusantara, agar orang menganggap itulah ajaran islam nusantara yang menyimpang, padahal itu jauh dari esensi dari Islam Nusantara itu sendiri. Itu ajaran sesat yang dibuat buat, jadi kita jangan terpengaruh dan jangan ikut ikutan memviralkan.
Kemudia ada lagi ke dua video KH Said Aqil sedang berdiskusi dengan ulama dari Arab Sheikh Ahmad Muhammad Athayyib (Grad Sheikh Azhar) berbicara tetang Islam nusantara. Inti dari diskusi itu adalah perbandingan umat muslim di Indonesia yang berasal dari suku dan bahasa yang berbeda tetap damai rukun bahkan dengan penganut agama lain.
Sedangkan di jazirah Arab beda pemahaman sesama muslim saja bisa perang. KH. Said Aqil Siroj hanya menitik beratka diskusi ini pada tema Islam Nusantara yang cinta Damai, bukan pada berbaurnya kebudayaan dengan ajaran islam. Jadi kalau ibadah dalam islam sudah berbaur dengan budaya bahkan bahasa dimasukkan dalam ibadah sholat itu kesesatan, jangan dikaitkan Islam Nusantara.
Saya juga perhatikan ada video baru, yaitu tentang Senam Islam Nusantara, disitu ada menteri Olah Raga Imam Nahrawi yang sedang senam Islam Nusantara yaitu senam yang memadukan gerakan sholat. Tujuannya agar kita lebih mencintai sholat dan rajin sholat. Namun video ini dipelintir menjadi pelecehan agama, yang katannya nanti khawatir dibawa bawa dalam Sholat. Waduhh.. parah nih cara mereka menebar kebencian yang menyebabkan perpecahan.
Nah di Indonesia sekarang memasuki tahun politik, isu itu dimunculkan agar ulama penggagas Islam Nusantara yang pro pemerintah itu ditinggalkan oleh pengikutnya, soalnya imam besar organesasi Islam "sebelah" pendukung oposisi juga sebelumnya telah terusir. Pada akhirnya rakyat yang mendukung presiden sekarang akan manyaberang ke capres oposisi, Jika kedaan ini terus berlanjut yang saya khawatirkan umat muslim di Indonesia akan berbecah belah, sebab para ulama yang jadi panutan mereka telah di adu domba.
Kenapa saya katakan di Adudomba? karena saya perhatikan dalam sebuah majelis taklim salah satu jamaahnya bertanya dan meminta pendapat kepada ustadnya tentang Islam Nusantara (yang menurut mereka ibadahnya berbaur dengan budaya) tentu saja sang ustad akan menyalahkan, bukan hanya ustad kita saja yang awam ilmu juga sudah mengetahui kalau itu sesat. Hal ini akan menguntungkan pihak oposisi yang kadang sok benar, lalu dimanfaatkan dengan sangat cerdas.
Saya sebagai penulis sebenarnya hanya rakyat biasa tidak aktif mendukung capres yang manapun, asalkan capresnya menggunakan cara benar dalam berkampanya, kerjanya benar dan mementigkan rakyat banyak bukan partainya itulah yang saya pilih. Tapi kalau sudah masuk keranah adu domba antar ulama begini, menjelekkan ulama satu dengan yang lainnya, ini sudah tidak dibenarkan.
Ayolah rakyat Indonesia, jangan termakan oleh isu yang malah membuat negara ini kacau, para elit politik pada keblinger haus kekuasaan, melupakan keinginan masyarakat rakyat Indonesia, mereka lebih mementingkan golongan, organesai dan partainya. Aku anggap sahabat semua pembaca artikel ini manusia yang cerdas mana yang salah dan mana yang benar walaupun disitu dibalut oleh agama, kebenaran itu dalam hatimu, berasal dari Allah maka galilah anda akan menemukan jawabanya.
Akhir akhir ini saya lihat di media sosial lagi rame ramenya hastag #2019GantiPresiden, lalu setelah hastag itu kurang begitu mengena kemasyarakat terbukti ketika Pilkada jago mereka rata rata kalah, nah sekarang lagi hangat hangatnya istilah Islam Nusantara, sebenarnya istilah itu sudah lama bergulir 2 - 3 tahun ke belakang (2015) namun 2 bulan terakhir ini mulai di viralkan di media sosial.
Apa hubungannya ya? Hastag #2019GantiPresiden dengan Islam Nusantara? tentunya ini sedikit berbeda kalau hastag 2019 Ganti Presiden itu di dunia Politik yang di tujukan kepada presiden Jokowi, nah Islam Nusantara ini ditujukan kepada ulama yang pro pemerintah.
Walaupun ditujukan kepada orang yang berbeda, namun 2 istilah itu tetap saling berhubungan karena ulama yang di "klaim" penggagas Islam Nusantara itu pro pemerintahan. Aku lihat ulama tersebut adalah tokoh NU yaitu KH. Said Aqil Siroj yang merupakan Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama periode 2010-2020.
Secara pribadi yang saya pelajari mengenai istilah Islam Nusantara, yang di katakan KH. Said Aqil Siroj adalah penganut agama Islam yang ada di tanah nusantara (Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam dan sekitarnya) berbaur dengan budaya namun tidak beretentangan dengan hukum islam halal dan haram, termasuk Islam yang cinta damai, tidak suka perang seperti yang ada di jazirah Arab karena perbedaan pemahaman, satu Sunni dan yang satunya lagi Syiah.
Islam nusantara melakat sekali dengan organesasi islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdhatul Ulama (NU) walaupun bukan NU saja, saya rasa semua umat muslim mencintai perdamaian, karena di sini yang menggagas istilah Islam Nusantara adalah ulama NU maka istilah itu melekat pada NU.
Lagi lagi di sini ujungnya adalah manusia yang haus kekuasaan dari oposisi, saya tidak menunjuk partai apa, organesasi islam apa dan siapa, namun jelas ini semua isu baru yang dihembuskan untuk memecah belah umat muslim di Indonesia. Memang sih ada bukti berupa penggalan video yang beredar di media sosial mengenai penyipangan yang dilakukan oleh sesorang yang menganggap dirinya Islam Nusantara.
Namun video itu bisa dibuat oleh siapa saja yang dimaksudkan untuk menjatuhkan ulama penggagas Islam Nusantara, mereka membuat video "Bagaimana video ini seakan akan benar yang membuat penganut islam nusantara" misalnya pertama video sholat pakai bahasa indonesia, Kalau saya perhatikan video sholat pakai bahasa indonesia terlihat di buat buat, dikasih judul video itu Islam Nusantara, agar orang menganggap itulah ajaran islam nusantara yang menyimpang, padahal itu jauh dari esensi dari Islam Nusantara itu sendiri. Itu ajaran sesat yang dibuat buat, jadi kita jangan terpengaruh dan jangan ikut ikutan memviralkan.
Kemudia ada lagi ke dua video KH Said Aqil sedang berdiskusi dengan ulama dari Arab Sheikh Ahmad Muhammad Athayyib (Grad Sheikh Azhar) berbicara tetang Islam nusantara. Inti dari diskusi itu adalah perbandingan umat muslim di Indonesia yang berasal dari suku dan bahasa yang berbeda tetap damai rukun bahkan dengan penganut agama lain.
Sedangkan di jazirah Arab beda pemahaman sesama muslim saja bisa perang. KH. Said Aqil Siroj hanya menitik beratka diskusi ini pada tema Islam Nusantara yang cinta Damai, bukan pada berbaurnya kebudayaan dengan ajaran islam. Jadi kalau ibadah dalam islam sudah berbaur dengan budaya bahkan bahasa dimasukkan dalam ibadah sholat itu kesesatan, jangan dikaitkan Islam Nusantara.
Saya juga perhatikan ada video baru, yaitu tentang Senam Islam Nusantara, disitu ada menteri Olah Raga Imam Nahrawi yang sedang senam Islam Nusantara yaitu senam yang memadukan gerakan sholat. Tujuannya agar kita lebih mencintai sholat dan rajin sholat. Namun video ini dipelintir menjadi pelecehan agama, yang katannya nanti khawatir dibawa bawa dalam Sholat. Waduhh.. parah nih cara mereka menebar kebencian yang menyebabkan perpecahan.
Nah di Indonesia sekarang memasuki tahun politik, isu itu dimunculkan agar ulama penggagas Islam Nusantara yang pro pemerintah itu ditinggalkan oleh pengikutnya, soalnya imam besar organesasi Islam "sebelah" pendukung oposisi juga sebelumnya telah terusir. Pada akhirnya rakyat yang mendukung presiden sekarang akan manyaberang ke capres oposisi, Jika kedaan ini terus berlanjut yang saya khawatirkan umat muslim di Indonesia akan berbecah belah, sebab para ulama yang jadi panutan mereka telah di adu domba.
Kenapa saya katakan di Adudomba? karena saya perhatikan dalam sebuah majelis taklim salah satu jamaahnya bertanya dan meminta pendapat kepada ustadnya tentang Islam Nusantara (yang menurut mereka ibadahnya berbaur dengan budaya) tentu saja sang ustad akan menyalahkan, bukan hanya ustad kita saja yang awam ilmu juga sudah mengetahui kalau itu sesat. Hal ini akan menguntungkan pihak oposisi yang kadang sok benar, lalu dimanfaatkan dengan sangat cerdas.
Saya sebagai penulis sebenarnya hanya rakyat biasa tidak aktif mendukung capres yang manapun, asalkan capresnya menggunakan cara benar dalam berkampanya, kerjanya benar dan mementigkan rakyat banyak bukan partainya itulah yang saya pilih. Tapi kalau sudah masuk keranah adu domba antar ulama begini, menjelekkan ulama satu dengan yang lainnya, ini sudah tidak dibenarkan.
Ayolah rakyat Indonesia, jangan termakan oleh isu yang malah membuat negara ini kacau, para elit politik pada keblinger haus kekuasaan, melupakan keinginan masyarakat rakyat Indonesia, mereka lebih mementingkan golongan, organesai dan partainya. Aku anggap sahabat semua pembaca artikel ini manusia yang cerdas mana yang salah dan mana yang benar walaupun disitu dibalut oleh agama, kebenaran itu dalam hatimu, berasal dari Allah maka galilah anda akan menemukan jawabanya.
Post a Comment for "OPINI PRIBADI TENTANG ISLAM NUSANTARA DAN #2019GANTIPRESIDEN"
Terima kasih sudah singgah di blog kami yang sederhana ini,
* Jika artikel kami bermanfaat silakan berbagi di media sosial tombolnya ada di atas itu,
* Jika berkenan tinggalkan jejak anda di kolom komentar di atas/bawah ini...