Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenapa Lumpuh Ketika Tidur (Sleep Paralysis)

Healthy - Sahabat semua pernahkah tubuh anda terasa lumpuh saat pulas pulas-nya tidur? Aku rasa pasti semuanya pernah merasakan, saat itu semua indra kita masih berfungsi normal tapi tidak dapat di gerakan jangankan badan mata kita juga mau di buka susah, kemudian nafas kita terasa berat bahkan yang saya rasakan sendiri sampai tidak bisa bernafas. Ada yang bilang keadaan seperti ini kita ketindih jin atau hantu terus ada juga ini dinamakan Reprepan. Lalu bagaimana caranya supaya kita bisa kembali normal kembali? sebelum saya menjawab ini ada baiknya kita ketahui dulu yuk dari segi medis.

Pandangan dari Segi Medis
Lumpuh ketika tidur (Sleep Paralysis) sesuatu yang normal normal saja. Hal ini terjadi jika kinerja otak tidak terhubung dengan otot, sehingga otak tidak bisa memberikan atau menyalurkan sinyal kepada otot. Sehingga orang yang mengalami seakan-akan terasa lumpuh. Kita masih sadar, mendengar, melihat atau mencium segala sesuatu yang ada di sekitar kita, karena alat indera kita masih berfungsi, tetapi untuk merespon atau memberikan perintah keotot terasa ada penghalang, sehingga secara fisik orang tersebut tidak bisa bergerak.

Lumpuh-ketika-tidur

Kenapa Bisa Lumpuh? lalu apa penyebabnya?
* Perubahan pola tidur & Kurang Tidur
Hal ini lingkungan kerja ikut mempengaruhi. Misalnya, seorang karyawan bekerja dalam shift malam, sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.

* Tekanan mental/stress,
Sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat di kontrol seperti tekanan mental, Akibatnya muncul stress dan akhirnya terbawa ke dalam mimpi.

* Posisi Tidur dalam supinasi/terlentang
Sleep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi terlentang wajah menghadap keatas dan dalam keadaan setengah terjaga dari tidur, walaupun tidur posisi miring juga bisa terjadi.

* Kelelahan fisik 
Biasanya saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya.

* Faktor Genetik, 
Dalam sebuah penelitian, gangguan yang muncul ketika tidur disebabkan karena ada peran genetik (Sehgal dan Mignot, 2011). Artinya ketika ada seorang yang pernah mengalami gangguan tidur seperti sleep paralysis maka berdasarkan penelitian orang tua kita atau kakek/nenek kita juga pernah mengalami

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan.
* Tahapan tidur yang paling ringan (masih setengah sadar).
* Tahap tidur yang lebih dalam.
* Tidur paling dalam
* Tahap REM (Pada tahap inilah keadaan itu terjadi).
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Oleh sebab itu ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak.

Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi.
Meskipun sleep paralysis sudah umum terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. soalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy atau serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk, sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi. Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh.

Jika sudah menimbulkan Lumpuh ketika tidur (sleep paralysis) kondisinya berarti sudah berat. Silakan Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur anda. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Tidak ada terapi khusus untuk mengatasi kebiasaan sleep paralysis, cukup penuhi kebutuhan tidur dan jaga kesehatan mental/jiwa.

Anjuran Kebutuhan tidur berdasarkan usia :
* Pada usia 0 - 1 bulan (masa Neonatus)  : 14 - 18 jam/hari
* Pada usia 1 - 18 bulan (masa bayi)        : 12 - 14 jam/hari
* 18 bulan - 3 tahun (masa anak anak)     : 11 - 12 jam/hari
* 6 tahun - 12 tahun (masa sekolah)         : 10 jam/hari
* 12 tahun - 18 tahun (masa remaja)        : 8,5 jam/hari
* 18 tahun - 40 tahun (masa dewasa)       : 7 - 8 jam/hari
* 40 tahun - 60 tahun (masa paruh baya)  : 7 jam/hari
* 60 tahun keatas (lansia)                         : 6 jam/hari

Lalu bagaimana agar kita bisa bergerak saat limpuh ketika tidur ? caranya gerakan ujung jari tangan atau kaki sekuatnya biasanya kita milai bisa bernafas lega dan akhirnya bisa bangun.


Sumber     : http://medicastore.com
Referensi : 
* Johnson,K.,(2012). Sleep Paralysis.http://www.webmd.com/sleep-disorders/guide/sleep-paralysis
* Sehgal, A. Mignot, E. (2011). "Genetics of Sleep and Sleep Disorders". http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21784243 (Diakses 18 November 2014)
* Robinson,J. (2014). Sleep Paralysis. http://www.webmd.com/sleep-disorders/guide/sleep-paralysis (Diakses 18 November 2014)
* Cheyne, J.; Rueffer, S.; Newby-Clark, I. (1999). "Hypnagogic and Hypnopompic Hallucinations during Sleep Paralysis: Neurological and Cultural Construction of the Night-Mare". Consciousness and Cognition. http://www.researchgate.net/profile/James_Cheyne/publication
* Dugdale,D.C.,(2013). Isolated Sleep Paralysis.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001804/

1 comment for "Kenapa Lumpuh Ketika Tidur (Sleep Paralysis)"

Terima kasih sudah singgah di blog kami yang sederhana ini,
* Jika artikel kami bermanfaat silakan berbagi di media sosial tombolnya ada di atas itu,
* Jika berkenan tinggalkan jejak anda di kolom komentar di atas/bawah ini...